بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
tidakkah engkau lihat ayah saat menikahkan putrinya | di hadapan ramai bahkan ia tak dapat tahankan airmata
dan saat itu dia menyadari dalam hidupnya sampai masa ini | tak ada pelepasan yang lebih berat melebihi hari ini
mungkin seorang ayah takkan pernah siap untuk menikahkan anaknya | takkan pernah siap untuk melepaskan bagian dari darah juga jiwanya
bila bukan karena perintah Allah dan sunnah Rasulullah | tentu selama-lamanya ia ingin bersama putrinya
tapi putrinya juga harus bercerita, harus berkeluarga | dan melaksanakan ajaran ayahnya dalam realita nyata
kini tangan lelaki lain yang diridhai putrinya sedang ia genggam | dan hati sang ayah masih gundah, matanya terpejam
yang ayahnya pikirkan | "akankah lelaki ini tepat bagi putriku? akankah ia bisa menjaga putriku sebagaimana aku?" yang ayahnya pikirkan | "akankah lelaki ini memperlakukan putriku seperti aku? menyayanginya tanpa syarat, mengajarinya tanpa penat?" yang ayahnya pikirkan | "akankah lelaki ini menyayangi putriku seperti aku? rela berkorban seperti aku pada putriku?" yang ayahnya pikirkan | "adakah lelaki ini mencintai Allah diatas segala-galanya? adakah dia mampu mengawal putriku menuju surga Allah?" seribu tanya berlanjut, dan mungkin tiada jawaban | sebagaimana kasih seorang ayah pada putrinya, yang mungkin takkan pernah terjelaskan
bila ada yang paling berhak untuk dimintai izin akan anaknya | maka yakinlah itu jelas ayahnya,pasti ayahnya!
Ustaz Felix Siauw
No comments:
Post a Comment